Martin Garrix, Memiliki Identitas & Pemasaran yang Berkualitas
Martin Garrix adalah nama yang tidak asing lagi bagi dunia, ia adalah seorang DJ dan produser rekaman dari Belanda. Dirinya sukses meraih peringkat nomor 1, di daftar 100 DJ teratas DJ Mag selama tahun 2016, 2017 sampai 2018. Ia mendapat ketenaran melalui singel singel nya seperti Animals, In The Name of Love dan Scered to Be Lonely. Martin sudah hadir dibeberapa festival musik seperti Coachella Electric Daisy Carnival, Ultra Music Carnival, Tommorrowland dan Creamfields.
Ia juga pernah menjadi performa utama, untuk edisi pertama Ultra South Africa pada tahun 2014 yang menjadi festival besar pertamanya. Dalam tahun yang sama, saat usianya 17 tahun ia pernah menjadi DJ termuda sebagai performa utama di Ultra Musik Festival 2014. Tahun 2016 sampai 2018 ia menjadi DJ tetap di Ushuala Ibiza, dan di tahun 2016 di Hi Ibiza Spanyol. Pada tahun 2016, ia merilis label Stmpd Rcrds sesudah beberapa bulan meninggalkan Spinnin Records dan sebelum bermitra dengan Sony Music.
BIODATA DAN AWAL KEHIDUPAN MARTIN GARRIX
- Nama Asli : Martijn Gerard Garritsen
- Nama Profesional : Martin Garrix
- Nama Lain : GRX, Ytram
- Tanggal Lahir : 14 Mei 1996
- Tempat Lahir : Amstelveen, Belanda
- Pekerjaan : DJ, Produser Musik
- Tahun Aktif : 2012-sekarang
- Aliran : Progressive House, Big Room House, Dutch House, Deep House, Electro House, Future Bass
- Label : Stmpd, Musical Freedom, Wall, Republic, School Boy, Casablanca, Universal, Epic Amsterdam, RCA (United States) (2016-sekarang), Columbia (United Kingdom) (2016-sekarang), Sony (2016-sekarang)
Martijn lahir pada tanggal 14 Mei 1996, di Amstelveen anak dari Gerard dan Karin Garritsen. Ia mempunyai adik perempuan bernama Laura. Sejak usianya 8 tahun, Martijn sudah menunjukkan ketertarikannya akan dunia musik dan mulai belajar bermain gitar. Minatnya menjadi seorang DJ, ia katakan setelah melihat penampilan DJ Belanda Tiesto di Upacara Pembukaan Olimpiade Musim Panas di Athena pada tahun 2014. Terinspirasi dari lagu khusus Traffic, yang mendukungnya untuk mengunduh statsiun kerja audio digital spesialis FL Studio memungkinkannya untuk mulai menciptakan karyanya. Di tahun 2013, Martijn lulus dari Herman Brood Academy yang merupakan sebuah sekolah produksi di Utrecht.
PERJALANAN KARIER PERSETUJUAN DENGAN SPINNIN RECORDS
Martijn bertemu dengan Tiesto, yang merupakan inspirasinya bersifat rendah hati dan sangat legendaris. Mengawali kariernya lewat lagu BFAM, sebuah kolaborasi dengan DJ Belanda Julian Jordan dan Just Some Loops kolaborasi dengan TV Noise. Lewat sebuah film dokumenter What We Started, Martijn menceritakan tentang pertemuannya dengan label rekaman Belanda Spinnin Records. Pertemuan tersebut terjadi, setelah ia menerbitkan remixnya untuk singel Enrique Iglesias (I’m Loving You). Pada tahun 2012, ia menandatangi kontrak dengan Spinnin Records dan merilis Error 404 kolaborasi dengan DJ Belanda Jay Hardway.
Kemudian pada tahun 2013, ia merilis Torrent dengan DJ Belanda Sidney Samson di label Musical Freedom milik Tiesto. Mulai mendapat ketenaran lewat terbitan solonya, Animals yang dirilis pada 16 Juni 2013. Rilisan tersebut menjadi populer di berbagai negara seperti Eropa, dan membuka peluang untuknya menjadi orang termuda yang meraih nomor 1 di Beatport. Singel itu ada di album DJ Hardwell dari Belanda, Hardwell presents Revealed Volume 4. Selanjutnya Martijn merilis remix dari Project T oleh Sander Van Doorn, dan duo DJ Belgia-Yunani Dimitri Vegas dan Like Mike meraih posisi ke-1 di tangga lagu Beatport.
KOLABORASI DAN PENGHENTIAN KONTRAK SPINNIN
Martijn berkolaborasi dengan Progressive House di tahun 2015, dan mulai membuat lagu lagu progresif diluar dari ciri khas nya yaitu big room. Forbidden Voices adalah rilisan, dalam bentuk hadiah untuk penggemarnya sesudah halaman Facebook nya mencapai 10 juta suka. Pada tahun 2015, ia merilis lagu Don’t Look Down yang menampilkan Usher pemenang Grammy. Ia juga menerbitkan dua versi video untuk lagu itu di Vevo, Towel Boy dan Towel Girl. Singel tersebut ditulis oleh Martijn, James Jhart Abrahart, dan Busbee. Sukses di posisi nomor 3, di Billboard Dance Club Songs. Pada Maret 2015 di Ultra Music Festival, ia juga berkolaborasi dengan Ed Sheeran untuk lagu Rewind, Repeat It.
Kemudian ia merilis lagu kolaborasi dengan Tiesto, The Only Was Is Up. Terjadi sebuah konflik kepemilikan, yang membuatnya memutuskan keluar dari Spinnin Record dan MusicAllStars Management pada 26 Agustus 2015. Hal yang paling dipermasalahkan mengenai perilisan Animals, yang hadir ketika Martijn berusia 17 tahun. Martijn juga menyatakan, sudah mengajukan gugatan terhadap managernya saat itu Eelko van Kooten. Gugatan tersebut diajukan atas dasar informasi palsu, dan menyesatkan sebelum ia menandatangani kontrak dengan Spinnin Records.
PENDIRIAN STMPD RCRDS LABEL REKAMAN MILIK MARTIN GARRIX
Pada tahun 2016, ia mendirikan label rekamannya sendiri Stmpd Rcrds. Ia menginginkan label tersebut menjadi platform untuk berbagai genre. Singel pertama yang dirilis melalui label nya Now That I’ve Found You, dirilis pada Maret 2016 yang menampilkan vokal John Martin dan Michel Zitron. Kemudian ia merilis singel keduanya, Lions in the Wild pada tahun 2016 bersama duo DJ Inggris Third Party. Martijn merilis lagu promosi berjudul Oops, pada 13 Juni 2016 sebagai lagu kebangsaan Electronic Entertainment Expo 2016. Dalam tahun yang sama di bulan Juli, Martijn menandatangani kontrak dengan Sony Music International. Kemudian dalam tahun yang sama, ia merilis lagu In The Name of Love bersama penyanyi Amerika Bebe Rexha.
Lewat media sosialnya, ia menyampaikan bahwa ia menulis tujuh lagu dalam tujuh hari. Sebagian lagu sudah dirilis, dan diputar sepanjang pertunjukkannya di Ultra Music Festival dan Tomorrowland Belgia. Lagu lagu itu disebarkan ke platform YouTube miliknya, yakni menjadi video musik dengan tujuh seniman visual yang menggambarkan interpretasi mereka terhadap setiap lagu. Lewat ajang tahunan Top 100 Dj Dj Mag, ia ditetapkan sebagai DJ terbaik di dunia. Martijn dinyatakan akan ikut dalam sebuah film dokumenter bertema EDM dengan judul What We Started, bersama DJ Inggris Carl Cox.
DUKUNGAN DAN MODEL MEREK SERTA KEDERMAWANAN
Sebelumnya pada tahun 2015, ia menjadi duta merek Swiss TAG Heuer. Kemudian di tahun 2017, Martijn menjadi duta untuk kampanye Fall Winter 2017 merek dari Italia Armani Exchange. Berita tersebut di sampaikan pada bulan Juli 2017, serentak dengan penerbitan foto foto promosi di media sosial. Pada bulan Agustus 2017, sebuah video yang menampilkan Martijn memakai lini pakaian dan kacamata merek tersebut diterbitkan. Selanjutnya ia kembali sebagai duta Armani Exchange, di tahun 2018. Tahun selanjutnya, ia menjadi duta Axe dan menjadikan lagu These Are the Times sebagai pendukung untuk kemitraan tersebut.
Martijn mendonasikan seluruh penghasilannya menjadi bintang tamu acara di Los Angeles, kepada organisasi nirlaba Fuck Cancer. Hal ini ia lakukan sebagai bentuk dukungan, deteksi dini dan pencegahan terhadap mereka yang terkena kanker. Di tahun 2016, ia mengawali tur India nya bersama pertunjukkan amal khusus di Mumbai yang dihadiri lebih dari 62.00 penonton. Diadakan di Mahalaxmi Racecourse, sebagai bentuk dukungan untuk mengajarkan anak anak India dan hasil dari pertunjukkan itu akan disumbangkan ke Magic Bus untuk mendorong pendidikan 10.000 anak di seluruh negeri.
DISKOGRAFI MARTIN GARRIX
- In The Name of Love (2016)
- Drown (2020)
- High On Life (2018)
- Don’t Look Down (2015)
- Carry You (2024)
- Forbidden Voices (2015)
- Wizard (2015)
- Like I Do (2018)
- Hero (2022)
- So Far Away (2018)
- Wherever You Are (2024)
- Tremor (2014)
- Summer Days (2019)
- Scared to Be Lonely (2017)
- Helicopter (2014)
- Used To Love (2019)
- Starlight (2022)
- Empty (2024)
- Lions in the Wild (2017)
- Follow (2022)
- There For You (2017)
- We Are the People (2021)
- Ocean (2018)
- Loop (2022)
- Forever (2017)
- These Are the Times (2019)
Baca Juga : Sutan Sjahrir, Menteri Pertama di Indonesia dan Pendiri Partai PSI